langkah untuk mengetahjui
sehat tidaknya keuangan di dalam rumah tangga maka kita diberikan pengetahuan
lebih baik lagi didaqlam mengelola keuangan di dalam rumah tangga.:
1. Pada usia 40 tahun, Anda
telah memiliki harta yang besarnya 1 hingga 3 kali lipat pendapatan tahunan
Anda.
Banyak penasihat keuangan
menggunakan target berbasis usia untuk menentukan berapa banyak uang yang harus
disiapkan karyawan sebelum pensiun. Fidelity Investment merilis pedoman yang
menyebutkan bahwa pada usia 35 tahun, karyawan harus memiliki simpanan di
tabungan setara dengan gaji tahunan mereka.
Erin Baehr, seorang
Perencana Keuangan Bersertifikat di Strusburg, Pa., memaparkan pedoman yang
sama. Menurut strategi yang direkomendasikan oleh Alliance of Cambridge
Advisors, seseorang dengan usia antara 30 dan 40 berada dalam ‘fase akumulasi
awal’ dan kekayaan bersih mereka akan 1 sampai 3 kali lipat pendapatan tahunan
mereka.
Pada saat itu, “Anda
kemungkinan besar sudah membeli rumah pertama Anda, memiliki kebiasaan menabung
yang baik, meminimalkan utang pengeluaran. Anda berada di titik dalam karier
Anda untuk mengumpulkan tabungan Anda,” kata Baehr. Ketika jumlah tabungan Anda
sudah mencapai tiga kali lipat penghasilan tahunan Anda, Anda berada dalam fase
akumulasi cepat. (Perhatikan bahwa kekayaan bersih di sini mencakup harga jual
rumah Anda.)
2. Jika suami/istri Anda
juga bekerja, Anda tetap dapat menutupi biaya pengeluaran tetap meski salah
satunya berhenti bekerja.
Jika Anda dapat membayar
semua biaya tetap Anda - seperti cicilan rumah, tagihan ponsel, pembayaran
asuransi, perawatan anak, dll - hanya dengan menggunakan pendapatan Anda atau
pasangan Anda, itu artinya kondisi keuangan Anda sangat baik. Pendapatan kedua
bisa Anda gunakan untuk biaya sekunder, seperti liburan, makan malam di luar,
dan tabungan.
Memang, ketika Anda mulai
menata keuangan di usia 20-an dan 30-an, seringkali kedua pasangan bekerja
untuk membayar tagihan, sehingga akan lebih sulit untuk menyisihkan pendapatan
seseorang untuk tabungan atau biaya yang mungkin dianggap ‘ekstra’, kata Baehr.
3. Gaya hidup Anda dari
dulu hingga sekarang tak banyak berubah.
Aturan standar untuk
menabung 10 persen dari penghasilan Anda itu bagus tetapi juga memiliki kekurangan,
kata Michael Kitces, seorang perencana keungan bersertifikat dan direktur
penelitian di Pinnacle Advisory Group di Columbia, Md. Ketika pendapatan Anda
terus meningkat, menabung hanya 10 persen dari tabungan Anda “tidak begitu
efektif memenuhi tujuan Anda karena standar hidup meningkat dengan cepat dan
tabungan Anda tidak bisa mengimbanginya,” katanya.
Misalnya, saat Anda berusia
20 tahun dan gaji Anda Rp2 juta, Anda menabung 10 persen yaitu Rp200 ribu.
Kemudian Anda mendapat promosi jabatan di usia 30 tahun dan gaji Anda menjadi
Rp10 juta. Jika Anda tetap menggunakan aturan menabung 10 persen, uang yang
Anda tabungkan di usia 30 tahun adalah Rp1 juta. Padahal dengan gaji sebesar
ini, Anda bisa menabung jauh lebih besar dari hanya 10 persen.
Hanya saja, biasanya dengan
gaji yang bertambah, gaya hidup jadi lebih mahal pula. Maka banyak orang
menabung dengan patokan minimal demi bisa menggunakan uangnya untuk biaya
hidup. Padahal jika kita mengutamakan menabung, dan menjalani gaya hidup yang
tidak banyak berubah dari 10 tahun yang lalu, masa tua kita akan lebih
terjamin.
4. Anda hanya memiliki satu
cicilan.
Tentu saja tidak memiliki
utang adalah sesuatu yang ideal. Tapi dengan menyicil satu pembayaran tiap
bulan, Anda meminimalkan risiko terjebak krisis aliran dana jika Anda terpaksa
mengeluarkan biaya tak terduga untuk kesehatan misalnya.
Cara lain adalah dengan
membuat tabungan mobil baru. “Sebagian besar orang sukses yang siap pensiun
yang saya temui, hampir semua dari mereka memiliki akun mobil baru,” kata Behr.
Dengan hal tersebut, alih-alih mencicil mobil baru, Anda menyisihkan sebagian
uang ke dalam sebuah tabungan setiap bulannya, sehingga Anda memiliki cukup
uang untuk membeli mobil baru ketika Anda membutuhkannya.
5. Anda memberikan setidaknya
5% dari penghasilan Anda untuk amal.
Kegiatan amal
menunjukkan hubungan Anda yang sehat dengan kondisi keuangan. Ini berarti Anda
memiliki batasan dalam hidup Anda, dalam keuangan Anda, dan Anda tidak hidup
dalam kekurangan,” kata Baehr. Ini adalah indikasi yang sama dengan memiliki
jumlah tabungan yang besar, tapi
“saya merasa bahwa dengan beramal, membantu Anda untuk mengingat bahwa orang
lain memiliki kebutuhan lebih besar daripada Anda,” katanya. (gf/ik)
Ketika rumah tangga sudah
mencapai lima kriteria diatas, maka rumah tangga tersebut sudah longgar didalam
perencanaan keuangan kedepan, khususnya di dalam bertamal, memberikan donasi
atau membantu bidang social lainnya.
Alangkah bahagianya jika pada umur berumah tangga 20 sampai 30 tahun
sudah memiliki tabungan, harta tahap awal dsan akan bdrlanjut diumur 40 – 50
ini adalah sudah mapan dan apa yang diinginkan bisa tetpenuhi, anak sudah
berkeluarga, bekerja bahkan sudah memiliki cucu. Keluarga yang mulai menabung ketika rumah
tangga sudah berumur diatas 40 tahun akan mengalami ketidak mampuan lagi untuk
memenuhi keinginannya bahkan kebutuhan hidup. Bukan berapa banyak penghasilan
diterima tiap bulan menentukan anda untuk menabung, tetsapi walaupun kecil
tetapi bila dari awal sudah direncsanakan dengan baik, maka kebiasaan tersebut
akan terakumulasi dengan sendirinya di wAktu mendatang tanpa kita sadari.
Nasihat penting dalam
Alkitab buat rumah tangga khususnya istri yang menjadi bendahara di rumah
tangga didalam mengelolah merencanakan keuangan lebih baik:
Rencanakan pengaturan
keuangan di rumah tangga sedini mungkin, walaupun penghasilan masih sedikit,
niscaya klak dihari kemudian rumah tangga tidak akan mengalami masalah berat
ketika rumah tangga dihadapkan dengan pengeluaran tiba-tiba, diluar
kemampuan. Plan Your Finance Now.
Sumber : Rebuska 14 maret 2014.
0 comments on LIMA TANDA KEUANGAN RUMAH TANGGA SUDAH SEHAT :
Post a Comment and Don't Spam!